SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Selasa, 29 November 2011

Aplikasi -aplikasi hubungan nilai uang terhadap waktu(2)


PERHITUNGAN NET PRESENT VALUE
THN
BIAYA ($ .000)
BENEFIT ($.000)
D.F1 (13 %)
PRESENT VALUE 1 ($ .
DF2 14 %
PRESENT VALUE ($.000)
MODAL
O&M
JUMLAH
C1
B1

C2
B2
1
2
3
4
5
6
7=4.6
8=5.6
9
10=4.9
11=5.9
21

7.375
7.376
45.950
0,0768
566
3.529
0,0638
491
2.933
22

8.112
8.112
50.545
0,0660
551
3.435
0,0560
454
2.830
23

8.924
8.924
55.599
0,0601
537
3.344
0,0491

2.731
24

9.816
9.817
61.159
0,0532
522
3.255
0,0431

2.635
25

10.798
10.799
67.275
0,0471
509
3.169
0,0373
408
2.542
26

11.877
11.878
74.002
0,0417
495
3.085
0,0331
394
2.453
27

13.065
13.066
81.403
0,0369
482
3.003
0,0291
380
2.367
28

14.372
14.373
89.543
0,0326
469
2.923
0,0255
367

29

15.809
15.810
98.497
0,0289
457
2.845
0,0224
354
2.204
30

17.390
17.391
108.347
0,0256
445
2.770
0,0196
341
2.127
31

19.129
19.130
119.182
0,0226
433
2.696
0,0172
329
2.052
32

21.042
21.043
131.100
0,0200
421
2.625
0,0151
318
1.980
33

23.146
23.147
144.210
0,0177
410
2.555
0,0132
307
1.910
34

25.460
25.461
158.631
0,0157
399
2.487
0,0116
296
1.843
35

28.006
28.007
174.494
0,0139
389
2.421
0,0102
285
1.779
36

30.807
30.808
191.943
0,0123
378
2.357
0,0089
275
1.716
37

33.888
33.889
211.138
0,0109
368
2.294
0,0078
266
1.656
38

37.276
37.277
232.252
0,0096
358
2.233
0,0069
256
1.598
39

41.004
41.005
255.477
0,0085
349
2.174
0,0060
247
1.542
40

45.104
45.105
281.024
0,0075
340
2.116
0,0053
239
1.488



513,1
2.991.268
NPV1 = 46.613,23
106.836,73
NPV2 = 43.044,24
107.105,02

a) NPV1 =
= $ 126.836,73 - $ 46.613,23
= $ 80.223,496

• NPV1 =
= $ 107.105,06 - $ 43.044,24
= $ 64.060,827
b) B/C = $ 126.836,73/ $46.613,23 èUntuk NPV1
= $ 2.721
B/C = $ 107.105,06 / $ 43.044,24èUntuk NPV2
= $ 2.488
c) IRR

Dari perhitungan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Untuk mencari NPV1 kami menggunakan Discount Rate 13 % dan NPV2 menggunakan Discount Rate 14 %. Jadi dari perhitungan Tabel di bawah didapatkan :
NPV1 u NPV2
e NPV1 : $ 80.223.496 u NPV2 : $ 64.060.827
Maka Discount Rate 13 % lebih baik digunakan yang banyak dari pada 14 %, karena mempunyai tingkat benefit akhir yang lebih tinggi. Perbandingan antara benefit dan cost sangat bangus, yaitu $ 2.721 (NPV1) dan $ 2.488 (NPV2). Nilai IRR didapatkan sebesar $ 17.694 %.
Jadi dapat kami tarik kesimpulan bahwa proyek pembangunan PLTA ini sangat fisible untuk dilaksanakan karena mempunyai tingkat benefit yag tinggi yaitu berkisar ± 200 % dari biaya investasi serta Interal Rate of return u discount rate yang digunakan yaitu sebesar 17.694 %
II. Investment Balance Diagram
Balanced Investment telah mengalami tiga generasi yaitu: Generasi pertama yang memperkenalkan 4 pespektif, generasi kedua Bsc dengan strategy maps dan linkage diagram dan yang terakhir generasi ketiga intangible asset readiness.
Sedikit mengulas BSC generasi pertama dengan didefinikan 4 persepktif dalam perusahaan yang harus diukur kinerjanya. Dengan adanya Empat perspektif ini dimungkinkan terjadinya keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan dan antara outcome yang diinginkan dan kinerja yang memicu outcome tersebut. Empat perspektif tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perspektif Keuangan ( Financial Perspective)
Balanced scorecard memakai perspektif keuangan sebagai perspektif yang terjadi akibat dari perspektif yang lain (customer, proses bisnis internal dan pembelajaran & pertumbuhan) atau dengan katanya lain perspektif ini secara otomatis akan terwujud dari baik buruknya kinerja 3 perspektif dibawahnya. Pengukuran kinerja keuangan mengindikasikan apakah strategi perusahaan, penerapannya, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi pada peningkatan yang mendasar. Oleh karena itu persepektif keuangan tidak memilki initiative stratetegik untuk mencapai sasaran strategic. Sasaran strategic dari perspektif keuangan adalah shareholder value seperti meningkatnya ROI (Return on Investment), pertumbuhan pendapatan perusahaan, dan berkuranganya biaya produksi.

2. Perspektif Kustomer (Costumer Perspective)
Pada perspektif ini, perusahaan mengidentifikasikan dan mendefinisikan pelanggan dan segmen pasarnya. Perspektif ini memiliki beberapa pengukuran utama dari outcome yang sukses dengan formulasi dan penerapan strategi yang baik. Sasaran strategic dari perspektif customer ini adalah Firm equity diantaranya adalah meningkatnya kepercayaan customer atas produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, kecepatan layanan yang diberikan dan kualitas hubungan perusahaan dengan kustomernya.

3. Perspektif Proses bisnis /internal ( Internal Process Perspective)
Fokus dalam perspektif ini adalah proses internal dari manajemen perusahaan yang harus dilakukan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa sehingga dapat menarik dan mempertahankan pelanggan di pasar yang akhirnya dapat memuaskan ekspektasi pemegang saham. Perbedaan fundamental antara pendekatan tradisional dan Balanced scorecard sebagai berikutp pendekatan tradisional bertujuan untuk memantau dan meningkatkan proses bisnis yang telah ada. Sementara pendekatan Balanced scorecard akan selalu mengindentifikasi keseluruhan proses yang BARU dimana perusahaan harus memenuhi tujuan keuangan dan pelanggannya. Sasaran strategic dari perspektif proses bisnis ini adalah organizational capital seperti meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada customer.

4. Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan ( learning and Growth perspective)
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini mengindentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di jangka panjang. Sasaran strategic dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah human Capital. Sebagai contoh peningkatan kompetensi dan komitmen dari staff perusahaan.
Gambaran mengenai 4 perspektif dalam Balance scorecard terlihat dalam diagram yang dinamakan cause and effect diagram atau diagram hubungan sebab akibat. Dalam diagram tersebut tergambar antara hubungan sasaran strategic dengan dalam perspektif yang berbeda. Balanced scorecard mengidentifikasi dan membuat secara eksplisit hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara pengukuran outcome dan pemicu kinerja dari outcome tersebut.
Proses pembuatan Balance scorecard secara manual memang diakui memerlukan energi yang besar dan diperlukan ketekunan yang tinggi, dimulai pada saat pendefinisian visi dan misi perusahaan, sasaran strategic perusahaan, pengukuran hasil (outcome measure) dan pemicu kinerja berdasarkan perspektif Balance scorecard yang disesuaikan dengan setiap unit bisnis dalam perusahaan. Dapat dipastikan bahwa penerapan Balance scorecard secara manual mempunyai tingkat kegagalan yang besar terutama dalam konsistensi dan komunikasi antara top, middle, lower management.
III. Contoh Investasi modal
Berinvestasi merupakan keputusan untuk masa depan dalam jangka waktu yang relatif lama. Karena kita hidup saat ini dan untuk masa depan, maka keputusan untuk berinvestasi dalam bentuk apapun akan menjadi hal yang sangat penting. Tentu saja harus dengan pertimbangan yang matang dan menghindari sekecil mungkin kesalahan yang dibuat.
Berikut kesalahan umum dalam investasi :
1. Tidak melakukan apa-apa.
Memang tidak ada jaminan bahwa pasar akan naik setelah kita mulai berinvestasi. Tapi yang pasti , tanpa melakukan apa-apa dijamin kita tidak akan mendapatkan masa pensiun yang menyenangkan. Hal ini serupa dengan langkah utama dalam bisnis online, yaitu “Harus berani memulai.”
2. Telat memulai.
Telat memulai merupakan dosa kedua dalam berinvestasi. Semakin awal anda mulai, semakin baik masa depan anda. Hal ini bisa dibuktikan melalui table pada artikel pada posting investasi akumulasi. Bayangkan berapa ruginya Anda ketika telat memulai, bahkan telat 1 tahunpun.
3. Berinvestasi Sebelum Melunasi Tagihan Kartu Kredit.
Investasi anda jadi tidak berarti jika pendapatan anda terus digerogoti bunga kartu kredit. Bunga tagihan kartu kredit luar biasa mahalnya, berkisar antara 24-36% p.a. Bayar dulu tagihan kartu kredit anda baru berinvestasi. Atau, gunakanlah kartu kredit Anda dengan sangat bijaksana, dan sedapat mungkin langsung lunasi, jangan tergiur dengan cara pembayaran minimum, karena bunga kartu kredit ini akan mencekik keuangan Anda.
4. Investasi untuk Jangka Pendek.
Sisihkan dana jangka pendek saja untuk instrumen jangka pendek. Untuk investasi di pasar modal, pastikan dana ini tidak akan anda butuhkan setidaknya 3-5 tahun ke depan. Ingat tujuan investasi yang utama adalah untuk masa depan dengan jangka waktu yang panjang.
5. Cari aman.
Kalau kita masih sangat muda, mayoritas bisnis investasi harus di pasar modal. Karena punya waktu yang sangat panjang, investor muda punya kesempatan untuk memanfaatkan setiap koreksi tajam di pasar dan mengambil keuntungan untuk jangka panjang. Walau sejalan dengan umur kita mungkin butuh obligasi yang memberikan pendapatan yang tetap. Saham mesti mendapat porsi mayoritas.
6. Terlalu berspekulasi.
Tidak setiap instrument investasi cocok untuk setiap orang. Kita akan coba cari jenis bisnis investasi yang cocok dengan profil psikologis investasi anda pada bahasan berikutnya.Walaupun anda seorang yang super berani, tidak sepatutnya menempatkan semua uang pada satu saham yang sangat spekulatif.
7. Terlalu sering bertransaksi.
Investor yang terlalu suka trading sering terjebak dengan psikologis pasar sehingga menjual ketika harga rendah dan beli ketika harga tinggi. Selain akan menambah biaya investasi, investor yang suka trading cenderung untuk kehilangan potensi keuntungan jangka panjang

IV. Contoh kesempatan investasi industri besar
a. Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumputrumputan dengan spesies Zea mays L. jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar seminal, akar
adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif disebut
juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku yang paling bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air tanah.
Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa ruas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang
jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60300 cm.
Daun jagung memanjang dan keluar dari bukubuku batang. Jumlah daun terdiri dari 848
helain. Tergantung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelompok daun, lidah daun,
dan helaian daun. Kelompok daun umumnya membungkus batang. Antara kelompok dan
helaian terdapat lidah daun yang disebut liguna. Liguna ini berbulu dan berlemak. Fungsi liguna
adalah mencegah air masuk kedalam kelompok daun dan batang.
Bunga jagung tidak memiliki petal dan sepal sehingga disebut bunga tidak lengkap. Bungan jagung juga termasuk bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina berada pada
bunga yang berbeda. Bungan jantan terdapat di ujung batang. Adapun bungan betina terdapat
di ketiak daun ke6 atau ke8 dari bunga jantan.
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200400 biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian paling luar disebut paricarrp. Bagian atau lapisan kedua yaitu
endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian paling dalam yaitu
embrio atau lembaga.

b. Potensi Pasar dan Perkembangan Harga Jagung
Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini (2004) cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan
kering per tahun. Adapun konsumsi jagung terbesar untuk pangan dan industry pakan ternak.
Hal ini dikarenakan sebanyak 51 % bahan baku pakan ternak adalah jagung.
Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan
permintaan jagung sebagai campuran bahan ternak. Selain bahan pakan ternak, saat ini juga
berkembang produk pangan dari jagung dalam bentuk tepung jagung di kalangan masyarakat.
Produk tersebut banyak dijadikan bahan baku untuk pembuatan produk pangan. Dengan
gambaran potensi pasar jagung tersebut, tentu membuka peluang bagi petani untuk menanam
jagung atau meningkatkan produksi jagungnya.

c. Kegunaan Jagung
Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar. Selain biji sebagai hasil utama, batang
jagung merupakan bahan pakan ternak yang sangat potensial. Dengan demikian, dalam
pengusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol jagung, masih ditambah lagi dengan
brangkasannya yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi.
Dari segi pengelolaan, keuntungan bertanam jagung adalah kemudahan dalam budidaya.
Tanaman jagung merupakan tanaman yang tidak membutuhkan perawatan intensif (tidak
manja) dan dapat ditanam di hampir semua jenis tanah. Resiko kegagalan bertanam jagung
umumnya sangat kecil dibandingkan tanaman palawija lainnya.
Hampir seluruh bagian tananam jagung memiliki nilai ekonomis. Secara umum, beberapa
manfaat bagianbagian tanaman jagung dijelaskan sebagai berikut.
Batang dan daun muda untuk pakan ternak ;
Batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos ;
Batang dan daun kering untuk kayu bakar ;
Batang jagung untuk lanjaran (turus).
Secara garis besar, kegunaan jagung dapat dikelompokkan manjadi tiga, yaitu bahan pangan,
pakan ternak, dan bahan baku industry.
1. Bahan Pangan
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, jagung sudah menjadi konsumsi seharihari.
Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti jagung, bubur jagung, jagung
campuran beras, dan banyak lagi makanan tradisional yang berasal dari jagung.
2. Bahan Pakan Ternak
Bagi sebagian besar peternak di Indonesia, jagung merupakan salah satu bahan campuran
pakan ternak. Bahkan di beberapa pedesaan jagung digunakan sebagai bahan pakan utama.
Biasanya, jagung dicampur bersama bahan pakan lain seperti dedak, shol’gum, hijauan, dan
tepung ikan. Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik, dan puyuh.

3. Bahan Baku Industri
Di pasaran, banyak beredar produk olahan jagung. Produk olahan jagung tersebut umumnya berasal dari industri skala rumah tangga hingga industri besar.
Secara garis besar, beberapa industri yang mengolah jagung menjadi produk sebagai berikut:
a. Industri giling kering, yaitu menghasilkan tepung jagung ;
b. Industri giling basah, yaitu menghasilkan pati, sirup, gula jagung, minyak, dan dextrin ;
c. Industri destilasi dan fermentasi, yaitu industri yang menghasilkan etil alcohol, aseton,
asam laktat, asam sitrat, gliserol, dan lainlain.
Kabupaten Garut merupakan penghasil jagung terbesar di Jawa Barat (40% kebutuhan Jabar dipasok oleh Garut). Setiap tahunnya luas panen jagung di Garut tidak kurang dari 50 ribu ha.
Produksi terbesar dari jagung panen berhasil, tahun 2004 luas panen mencapai 54.946 ha
dengan produktivitas 53,46 ton/ha. Pengembangan komoditi jagung dapat dilakukan pada
industri hulu dan hilir. Industri hilir yang berupa pengolahan pasca panen baru dilaksanakan
pada tingkat home industri. Selain itu dengan potensi peternakan di Kabupaten Garut
dimungkinkan untuk menunjang dikembangkannya industri hilir yang lebih maju.
Selain bijinya, bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah tongkol jagung yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak, kemudian batangnya dapat dijadikan
senagai bahan pulp (bahan kertas), serta daunnya yang dapat dimanfaatkansebagai bahan
pengemasan makanan(parking).
merupakan tananam yang relative dapat tumbuh pada semua daerah dari dataran
rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.0001.800 m dpl.
Sedangkan daerah yang tinggian antara 0600 m dpl.

d. Analisis Ekonomi Agribisnis Tanaman Jagung
NAMA PROYEK : Agribisnis Jagung
KAPASITAS : 500 pohon (sampel penelitian)
LOKASI : Samarang, Pasirwangi, Wanaraja, Karangpawitan, Bayongbong,
Cisurupan, Cilawu, Cibalong.

Luas Lahan
KEBUTUHAN LAHAN : 1 Ha (sample penelitian)
STATUS LAHAN : Perkebunan Milik Rakyat
KEBUTUHAN TENAGA KERJA: 1 orang tenaga kerja/Ha (pengawas)
15 orang tenaga tidak tetap
Jumlah : 16 orang
PERKIRAAN INVESTASI
Modal Tetap : Rp. 23.514.000/Ha
Modal Kerja : Rp. 118.494.000/Ha
Jumlah : Rp. 141.008.000/Ha

e. Dukungan Studi
Studi/identifikasi Peluang Investasi (Opportunity Study) : √ ( ada )
Prastudi Kelayakan Proyek (pre Feasibility Study) : √ ( ada )
Studi Kelayakan Proyek (FS) : √ ( ada )

f. Profabilitas Finasial
1. BEP = 222 Pohon. atau
BEP = Rp.62.107.206
2. NPV = Rp. 26.405.000 (Proceeds 168.413.000 dan outlays 142.008.000 dan estimasi rr 12%)
3. IRR = 16,48%
4. ROI (Th ke 4) = 17,63 % (dibulatkan) dan
ROI (Th ke 5) = 44,73 %
5. PAYBACK PERIOD = Panen pertama (th ke 4) inventasi dapat dikembalikan


Referensi : www.wikipedia.org